Membangun Kebudayaan dari Pinggiran

0
1502

Depok – Rangkaian kegaiatan Rembuk Nasional 2017 dilanjutkan dengan rapat komisi yang dibagi menjadi 3 bagian komisi. Salah satu rapat komisi membahas terkait Peningkatan Pemerataan Layanan Pendidikan yang di dalamnya terdapat Sub Komisi I B tentang Membangun Pendidikan dan Kebudayaan dari Pinggiran. Dalam Sub-Komisi ini, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid didampingi oleh Dosen Universitas Negeri Malang, Prof Joko Saryono bertindak sebagai pemimpin rapat komisi dan inspirator.

Dalam paparannya, Joko Saryono mengatakan bahwa inovasi dan kreasi sangat dibutuhkan dalam pembangunan kebudayaan. “Lalu lalang kebudayaan diharapkan dapat terbuka di sekolah dan masyarakat. Dengan inovasi dan kreasi serta ditunjang dengan infrstruktur digital yang berkembang sekarang dapat menjadikan kebudayaan sebagai media pembelajaran kebudayaan yang sangat menarik bagi pelajar,” ujar Joko Saryono.

Hilmar Farid menanggapi paparan yang disampaikan oleh Joko Saryono. Menurutnya, hubungan antara pendidikan dan kebudayaan tidak akan pernah lepas. “Kita ditantang untuk menggabungkan ramuan antara Sekolah Garis Depan, Guru Garis Depan, dan Seniman Mengajar untuk mengembangkan kebudayaan menjadi satu kesatuan yang bersinergi dengan pendidikan,” tukas Hilmar Farid.

Rapat Sub-Komisi I B kemudian dilanjutkan dengan memecah peserta menjadi 3 kelompok kecil untuk merumuskan berbagai tema dalam bahasan rapat sub-komisi. Dari hasil diskusi 3 kelompok ini kemudian akan dirumuskan menjadi satu hasil besar yang akan dipaparkan dalam Rapat Pleno akhir Rembuknas 2017.