Konferensi Nasional Sejarah X Resmi Dibuka

0
2099

Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani, membuka Konferensi Nasional Sejarah X, di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (7/11). Dalam sambutannya, Puan mengatakan dengan mempelajari sejarah, seseorang dapat menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia, beserta peradaban yang dibangunnya, sehingga kita dapat lebih bijaksana dalam menghadapi masa depan.

“Saat ini sebagian besar masyarakat kita mungkin masih kurang memahami arti sejarah. Akibatnya, rasa nasionalisme sedikit demi sedikit terkikis dan tidak peduli terhadap kemajuan bangsanya, karena cenderung memikirkan nasib sendiri,” paparnya.

Padahal, lanjutnya, Proklamator Republik Indonesia Ir. Soekarno telah mengingatkan kepada kita semua, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memahami dinamika sejarah bangsanya dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

“Konferensi ini merupakan upaya kita bersama untuk menempatkan peran sejarah secara proporsional dalam pembangunan karakter manusia Indonesia, bukan sekedar menjadikan buah bibir, akan tetapi juga tercermin dalam perilaku masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sekali-kali melupakan sejarah!” ia melanjutkan.

Usai memberikan sambutan, didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy dan Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia (MSI) Muchlis PaEni, Puan Maharani memukul gong sebagai tanda dibukanya KNS X yang akan berlangsung hingga tanggal 10 November 2016 mendatang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Pimpinan Komisi X DPR RI, Persatuan Sejarawan Malaysia, Philipine Historical ASsosiation, dan para sejarawan seluruh Indonesia.

KNS merupakan forum berkumpulnya sejarawan, dosen, guru, mahasiswa, komunitas, dan masyarakat peminat sejarah untuk membahas berbagai aspek isu strategis kesejarahan, baik yang berkaitan dengan pembangunan karakter bangsa, pengajaran sejarah, maupun perkembangan ilmu sejarah itu sendiri.

Tahun ini, mengusung tema “Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa dalam Perspektif Sejarah”, KNS siap menampilkan 100 pemakalah dengan format sidang pleno dan sidang panel.