Komunikasi yang Baik Awal Kesuksesan Penggiat Budaya 2017

0
2454

Makassar – “Membangun komunikasi tidak boleh dengan paksaan,” tegas Kasubbag Kerjasama, Setditjen Kebudayaan, Darmawati dalam materi Strategi Komunikasi. Materi ini disampaikan kepada para Penggiat Budaya 2017 wilayah kerja Indonesia Tengah dan Timur di Hotel Aryaduta, Makasssar, Sulawesi Selatan (29/5) dalam rangka Pembekalan dan Penandatanganan Kontrak Kerja Penggiat Budaya 2017.

Darmawati mengatakan bahwa harus terjalinnya komunikasi 2 arah agar tercipta komunikasi yang efektif. “Komunikasi itu harus berjalan 2 arah, agar terjadi komunikasi yang efektif. Diperlukan juga teknik-teknik tertentu yang harus dilakukan untuk berkomunikasi, agar komunikan merasa nyaman dan akhirnya memberikan data yang dibutuhkan. Informasi yang diberikan juga harus disampaikan secara berulang-ulang, agar komunikan menerima pesan yang kita sampaikan,” tutur Darmawati.

Adapun metode komunikasi yang disampaikan antara lain penyampaian informasi yang redundan atau berulang-ulang, kanalisasi, informatif, persuasive atau ajakan, informasi bersifat edukatif, serta kursif atau pemaksaan yang dilakukan jika sudah tidak bisa menggunakan metode komunikasi lain.

Lebih lanjut, Darmawati juga menjelaskan tentang cara membuat jaringan dan cara mengembangkannya. “Kenalkan diri kita terlebih dahulu ke dinas yang bersangkutan, seperti pemda. Lalu kepada tokoh-tokoh masyarakat/tokoh budaya setempat. Citrakan diri dengan cara yang berbeda namun positif, dan buat diri kalian bermanfaat sehingga kehadiran para Penggiat Budaya dibutuhkan oleh masyarakat,” jelasnya.

“Kesuksesan Penggiat Budaya adalah ketika para penggiat mampu mendengarkan orang dengan baik,” tukas Darmawati mengakhiri paparannya.