Universitas Negeri Makassar Mendapat Pengetahuan Serta Kebahagiaan

0
644

Pengembangan wawasan dan keilmuan merupakan bagian tak terpisah dari upaya mendidik mahasiswa yang merupakan penerus dari pengembangan pengetahuan. Hal ini menjadi tujuan Universitas Negeri Makassar (UNM) mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan di hari Selasa, 6 November 2018. Bertemakan “Menumbuhkan Kesadaran Kesejarahan melalui Studi Sejarah Wawasan Nusantara”, para mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM bersemangat dalam kunjungannya.
Kedatangan mereka disambut dengan ramah di ruang Teuku Jacob BPSMP Sangiran dengan disuguhi film tentang Sangiran berjudul “Sangiran untuk Dunia”. Film ini mengisahkan tentang perjalanan panjang pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO yang kemudian membuat Situs Sangiran dikenal dunia. Hidup masyarakat yang bertempat tinggal di tengah Situs Sangiran dikisahkan secara singkat, peran serta masyarakat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya pelestarian Situs Sangiran. Masyarakat memegang peran penting dalam upaya ini, aktivitas mereka yang mendukung pelestarian Situs Sangiran dengan tidak mengancam keberadaan Situs Sangiran. Keindahan alam pedesaan yang ada di Situs Sangiran yang menjadi warna tersendiri. Hamparan sawah hijau dan berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari secaa singkat diungkapkan.
Setelah menyaksikan film, rombongan diberikan buku yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sangiran. “Terima kasih atas buku, setiap mahasiswa mendapat sebuah buku yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian”, kata salah seorang perwakilan dosen yang menerima buku.
Setelah mendapatkan buku, rombongan dipandu berkeliling museum untuk mendapat informasi dan menyaksikan koleksi yang disajikan. Saat perjalanan keluar ruang Teuku Jacob, para mahasiswa bertemu dan mengetahui salah satu penulis buku yang mereka dapat. “Mohon berkenan foto bersama pak”, seru mereka.
Setelah puas foto bersama dengan Iwan Setiawan Bimas,S.S. yang merupakan salah satu penulis buku, rombongan menuju ruang display untuk menyaksikan koleksi yang dipamerkan. “Puas bisa berfoto dengan penulis buku ini”, tutur salah seorang rombongan.
Di ruang pamer, rombongan banyak menyaksikan koleksi yang dipamerkan dan banyak memberikan pertanyaan serta diskusi dengan pemandu. Tak terasa lelah berkeliling di 3 ruang pamer museum dengan berbagai informasi yang diberikan. “Terima kasih sudah mendapat buku, foto bersama penulisnya, dan juga berkeliling museum penuh informasi ini” seru salah seorang rombongan.


Itulah yang berhasil didapatkan rombongan dari UNM, mendapatkan buku pengetahuan tentang Sangiran yang tidak diperjualbelikan, dapat berfoto bersama salah seorang penulis, ditambah mendapat pengetahuan langsung di museum. Kebahagiaan dalam sebuah kunjungan museum, menambah wawasan dan kenangan yang membawa kebahagiaan. (Wiwit Hermanto)