Seminar Pra Kajian Potensi Cagar Budaya Situs Banjarejo

0
877
Pemaparan kajian Potensi Situs Banjarejo oleh Seksi Pengembangan

Mengambil topik kajian “Potensi dan Sebaran Temuan Sisa-Sisa Kehidupan Kala Plestosen di Situs Banjarejo, Seksi Pengembangan melakukan penelitian yang berlokasi di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus dan Desa Kalangdosari Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada 7-18 Februari 2017. Penelitian ini diketuai oleh Wahyu Widianta selaku pengkaji dari BPSMP Sangiran. Penelitian ini merupakan penelitian tahap 2, melanjutkan tahun sebelumnya yang sudah dilaksanakan Maret 2016. Berdasarkan hasil kajian tahap 1, secara kuantitas dan kualitas temuan telah memberikan gambaran mengenai potensi dan karakter Situs Banjarejo dalam kaitannya dengan proses migrasi dan kolonisasi manusia dan binatang selama Kala Plestosen di Jawa. Karena Situs Banjarejo merupakan situs baru,maka kajian di situs ini perlu dilakukan untuk mengetahui potensi sebenarnya dari situs ini dalam kaitannya dengan manusia, budaya dan lingkungan purba Kala Plestosen di Banjarejo khususnya dan Jawa umumnya sebagai dasar pengembangan informasi untuk kepentingan publik. Sebagai situs baru, gambaran mengenai sebaran temuan sisa-sisa kehidupan masa lalu di Situs Banjarejo secara lateral maupun vertikal juga belum diketahui secara pasti. Gambaran mengenai sebaran temuan di Situs Banjarejo dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengelolaan ke depan, terkait deliniasi, zonasi dan penetapan situs ke depannya. Permasalahan yang diangkat dalam kajian ini adalah :

  1. Bagaimana potensi Situs Banjarejo yang sebenarnya, baik potensi arkeologi, paleontologi maupun paleontologi maupun paleantropologi.
  2. Bagaimana konteks stratigrafi temuan dan lingkungan pengendapannya.
  3. Seberapa luas sebaran temuan di Situs Banjarejo baik secara lateral maupun vertikal.
Pemaparan kajian Potensi Situs Banjarejo oleh Seksi Pengembangan
Diskusi yang dilakukan untuk memperdalam kajian Situs Banjarejo

Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan seperti tersebut di atas digunakan alur penalaran induktif dengan tipe penelitian deskripsi-eksploratif. Metode ini mengandalkan analisis data secara deskriptif untuk menjelaskan kajian-kajian yang lebih bersifat general. Dalam implementasi di lapangan, data untuk interpretasi akan dikumpulkan melalui survey permukaan dan ekskavasi. (Duwiningsih)