PARA PESERTA HARI PANGAN SEDUNIA MENGUNJUNGI SANGIRAN

0
808

Para peserta Diplomatic Tour dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 yang dipusatkan di Boyolali, berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada hari Jumat, 28 Oktober 2016. Dalam kunjungan ini, para peserta diajak berkeliling museum menyaksikan bukti-bukti kehidupan masa lalu yang ada di Sangiran.

Ruang demi ruang di saksikan oleh para peserta yang banyak terkesima dengan berbagai materi pameran yang ada yang disertai dengan teknologi modern. Ruang pertama bertemakan Kekayaan Sangiran memberikan berbagai informasi tentang bukti-bukti kebidupan di Sangiran yang kaya akan pengetahuan. Ruang kedua mengetengahkan Langkah Kemanusiaan, sejak awal alam semesta tercipta hingga kisah manusia yang menciptakan budaya beserta berbagai buktinya. Ruang pamer ketiga bertemakan Masa Keemasan Homo erectus 500.000 Tahun Yang Lalu menyajikan manekin Sangiran 17 dan Homo Floresiensis, diorama kehidupan manusia purba, fosil kepala kerbau dengan sentuhan teknologi modern.

peserta-hps-ke-sangiran-1

Setelah berkeliling ruang pamer, peserta diberi materi tentang Sangiran oleh Dody Wiranto, S.S., M.Hum selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran. Materi yang diberikan tentang kisah Sangiran dimasa lampau hingga berdirinya Museum Sangiran beserta pengembangannya yang mengetengahkan pengetahuan kepada masyarakat. Sambil mendengarkan materi yang dipresentasikan, peserta Diplomatic Tour dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 disuguhi makanan tradisional yang antara lain lidri dan nagasari.

peserta-hps-ke-sangiran-2

Diakhir acara, salah seorang peserta mengungkapkan bahwa berkeliling museum sangat menyenangkan dan bahkan ada beberapa peserta yang terlihat enggan keluar ruang pamer karena sangat takjub akan materi yang disajikan. Materi yang disajikan dimuseum kaya akan pengetahuan dan tidak disemua tempat  dapat ditemukan kekayaan pengetahuan seperti di museum ini. Diakhir pernyataannya, diungkapkan bahwa sangat berbahagia dapat berkunjung dan menikmati bukti-bukti kehidupan manusia purba yang disajikan di museum. (Wiwit Hermanto)