Mengedukasi Generasi yang Akan Datang

0
330

Pengenalan sejarah dan kebudayaan sejak dini perlu di tanamkan, hal ini disadari oleh pihak SD Kanisius Kalasan sehingga membawa mereka mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada Jumat, 24 Januari 2020. Rombongan merupakan siswa kelas V, Komite, dan guru pendamping yang merupakan bagian dari kegiatan studi lapangan.
Menurut keterangan tertulis dari pihak SD Kanisius Kalasan, kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dekat bukti peninggalan prasejarah, meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya bangsa, dan bagian dari pembelajaran serajarah dan geografi. Hal ini merupakan bagian pendidikan karakter pada siswa yang diperlukan siswa, mengenalkan siswa dengan kebesaran masa lalu yang ada di sekitarnya.
Memberikan pemahaman pada siswa untuk mengenal dan kemudian mencintai kebudayaan bangsa sehingga mereka memiliki rasa bangga dan memiliki. Hal ini akan memacu mereka untuk berperan dalam melestarikan kebudayaan bangsa dan ke depan saat tongkat estafet kepemimpinan bangsa jatuh ke tangan mereka, tak akan ada rasa jauh dari kebudayaan masa lalu. Mereka akan mampu berdiri di atas kaki sendiri, berjalan dengan tegak melewati tantangan ke depan, mandiri dan tak tergantung pihak lain.
Untuk mengenalkan mereka dengan kebudayaan yang tertinggal di Sangiran, BPSMP Sangiran memberikan edukasi pada rombongan. Salah satu upaya itu adalah dengan mengajak rombongan menyaksikan film. Film berjudul Golek Balung Buto dan Sangiran untuk Dunia menjadi pilihan bagi rombongan ini.


Film berjudul Golek Balung Buto yang menampilkan kehidupan anak-anak seusia mereka dengan Bahasa Jawa, bahasa yang akrab di telinga mereka, menjadi film pertama yang diputar. Film ini bercerita tentang petualangan tiga anak yang membawa mereka ke Museum Sangiran. Di sini mereka belajar tentang kebesaran budaya bangsanya. Pembelajaran ini membawa ketiganya untuk sadar bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, memiliki tinggalan masa lalu yang membuat mereka bangga. Inilah bagian pembelajaran yang diberikan melalui film berjudul Golek Balung Buto. Pendidikan karakter bagi anak, mempertebal rasa kecintaan terhadap bangsa, menebalkan sikap nasionalisme mereka.
Film Sangiran untuk Dunia menampilkan cerita tentang Sangiran di masa lalu yang kemudian di masa kini diceritakan kembali bagi pengetahuan. Pengetahuan itu diakui dunia sehingga perlu keterlibatan segenap pihak untuk menjaga dan melestarikannya. Semua itu akan diwariskan pada generasi yang akan datang, bagian dari sebuah kewajiban bersama untuk turut dalam upaya pelestarian Situs Sangiran yang berperan dalam bidang pendidikan dan pariwisata.
Sangiran dititipkanNya bukan hanya pada generasi saat ini saja tetapi juga untuk generasi-generasi yang akan datang. Kunjungan SD Kanisius Kalasan mencoba untuk mendekatkan siswa dengan pengetahuan itu, sebuah bagian dari menyelipkan pendidikan karakter bagi siswa melalui museum dan BPSMP Sangiran mengambil peran dalam hal ini. (Wiwit Hermanto)