Membuktikan Sebuah Tinggalan Masa Lalu

0
365

“Mewakili sekolah dan yayasan, saya ucapkan terimakasih atas buku yang jadi oleh-oleh kami”, ucap Anang Yuniyanto, S.Pd, Gr selaku Kepala Sekolah SMK Eyzzul Moslem Bulu, Temanggung.
Kunjungan rombongan SMK Eyzzul Moslem Bulu,Temanggung ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan pada hari Selasa, 17 Desember 2019 merupakan kunjungan pertama ke museum ini. Rombongan berjumlah 80 orang siswa kelas X dan guru pendamping berkunjung untuk melaksanakan pembelajaran sejarah.
“Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada tempat bersejarah, kesulitan kami dalam mengajar pelajaran sejarah adalah memberikan bukti kisah sejarah pada siswa dan kami berharap mendapatkannya di sini”, jelas Sri Sulastri, S. Sos selaku guru pelajaran Sejarah.


Dalam kunjungan ini, rombongan mendapatkan edukasi tentang Sangiran melalui presentasi, film, buku, dan berkeliling di 3 ruang pamer yang ada di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan. Dengan pemandu, rombongan diberikan penjelasan singkat yang mengundang diskusi.
“Kami mengharapkan penjelasan untuk jadi oleh-oleh bagi kami”, ucap Sulastri.
Sebagai oleh-oleh, rombongan diberikan beberapa buku tentang Sangiran yang dapat menambah koleksi perpustakaan sekolah. “Agar siswa yang belum berkunjung kemari dapat membaca dan mendapat pengetahuan dari oleh-oleh yang kami bawa ini”.
Melalui buku, pengetahuan tentang Sangiran akan tersebarluaskan dengan lebih cepat dan mudah di sebarkan. Buku-buku yang diberikan merupakan buku yang diperuntukkan untuk siswa setingkat SMA/SMA/MA. Dengan bahasa populis yang mudah dicerna dan dipahami akan menarik siswa membacanya.
Terpisah Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan menyebutkan, “Buku-buku yang terbitkan bervariasi, ada yang untuk anak usia TK hingga SMA, bagi akademisi, atau bagi masyarakat umum. Kami berikan menyesuaikan kebutuhan dan tingkat usia dan itu kami bagi secara gratis”.
Film yang diputarkan berjudul “Sangiran untuk Dunia”, menceritakan upaya pelestarian yang dilakukan untuk melestarikan Situs Sangiran. Sebuah situs purbakala yang didiami oleh masyarakat di dalamnya dan memerlukan perhatian segenap pihak. Masyarakat lokal sebagai pemilik sebagian besar Situs Sangiran memiliki hidup dan penghidupan di dalam situs ini. Sebuah kehidupan di sebuah situs yang sudah diakui dunia.
“Kami ingin pengetahuan dan bukti-bukti kehidupan manusia purba agar siswa dapat membuktikan pelajaran sejarah di sekolah”, lanjut Sulastri.
Untuk memberikan bukti kehidupan purba di Sangiran, rombongan diajak berkeliling museum dan menyaksikan berbagai koleksi yang dipamerkan. “Terimakasih atas keramahannya dan berbagai pengetahuannya”, ungkap salah seorang guru pendamping.
Sebuah kunjungan menjelajah museum untuk membuktikan pembelajaran yang mereka dapat di kelas. Memberi bukti sekaligus rasa bangga dan cinta terhadap peninggalan masa lalu. Peninggalan masa lalu yang merupakan sebuah titipan generasi yang akan datang sehingga wajib dilestarikan. (Wiwit Hermanto)