Homo erectus di Sangiran

0
4445

Situs Sangiran sebagai salah satu situs terpenting di dunia mampu memberikan gambaran perjalan kehidupan manusia paling awal di Indonesia sejak kurang lebih 1,5 juta tahun silam. Berbagai aspek kehidupan manusia purba dapat diketahui dari temuan-temuan terbaik Situs Sangiran baik manusia secara fisik, budaya, serta gambaran lingkungannya.

Secara fisik, selama lebih dari 1 juta tahun Homo erectus hidup di Jawa (Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo) mereka telah berkembang menjadi 3 tipe evolutif yaitu arkaik, tipik, dan progresif. Tipe arkaik adalah Homo erectus tertua yang hidup pada Kala Plestosen Bawah 1,5 – 0,9 juta tahun silam. Homo erectus Tipik hidup pada Kala Plestosen Tengah antara 0,9 – 0,25 juta tahun silam. Sementara itu, Homo erectus tipe progresif hidup pada sekitar 150.000 tahun silam.

Alam telah membentuk kehidupan di Sangiran sejak 2 juta yang lalu. Alam pun menyimpan rekaman kehidupan tersebut dengan baik pada setiap lapisan tanah purbanya. Dan karena proses alam pula kita sekarang dapat mempelajari kehidupan masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Temuan fosil manusia, artefak, fosil fauna, di Situs Sangiran berkaitan erat secara kontekstual dengan perlapisan tanah yang meyimpan temuan-temuan tersebut. Tidak hanya menjadi sedimen geologi semata, lapisan tanah yang diendapkan dari Kala Pliosen Atas hingga Pleistosen Tengah tersebut dapat menggambar perubahan evolusi manusia, budaya, lingkungan, dan fauna sejak 2,4 juta tahun silam.

Homo erectus telah memiliki kemampuan memilih bahan dan membuat alat untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun masih sederhana, mereka menciptakan berbagai jenis perkakas dari batu dari bahan batu pilihan, yaitu jasper dan kalsedon. Sangiran flakes industry merupakan teknologi pembuatan alat batu yang khas dari Sangiran dan artefak-artefak tersebut diantaranya berasal dari lapisan tanah rawa berusia 1, 2 juta tahun silam dan menjadi bukti budaya manusia paling tua di Indonesia. Ciri khas Sangiran flakes industry sebagai teknologi paleolitik dari Sangiran adalah teknologi pembuatannya yang masih sederhana dengan ukuran yang relatif kecil. Pada perkembangannya, ketika lingkungan Sangiran berubah dan bahan baku berkualitas sulit ditemukan, Homo erectus beradaptasi dengan membuat alat dari bahan alam yang ada, yaitu andesit-basaltik yang banyak ditemukan di Formasi Notopuro bagian bawah.