Mengapa Kain Basta Ada DI Maluku Barat Daya?

0
3115

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Mezak Wakim

Kain Basta Yang di jadikan Properti Tari tradisional Di Maluku Barat Daya

Inspriasi menemukan dunia baru yang di identifikasi kemudian sebagai Maluku yang di petakan dalam  ekspedisi para penjelajah dunia membuat kepulauan Maluku yang di sebut dalam hisoriografi Indonesia sebagai Spice Islands menjadi terpenting dalam jejaring perdaganagan internasional. Antonio de Abreu danFransisco Serrao menjadi penentu ekspedisi yang dirancang oleh Frans Ferdinand dan Ratu Isabella untuk mencari dimana kepulauan rempah-rempah tersebut. Banda pada bulan November 1512 menjadi bahan perbincangan internasional ketika dari perjalanan yang panjang dengan dipandu nakoda melayu tibalah Antonio de Abreu dan Fransisco Serrao  di Kepulauan Banda Naira. Sejarah perjalanan penjelajah dunia menjadi bagain terpenting dalam ekspedisi yang mengisahkan sebuah penemuan Basta sebagai karya budaya yang memiliki nilai social tinggi dalam struktur  masyarakat di Kepulauan Babar Maluku Barat Daya. Pola interaksi perdagangan lokal masyarakat kepulauan Babar menjadi catatan masa lalu dalam pendekatan arkeologis dimana basta yang di dapatkan dari sistem barter masyarakat Babar dengan para pedangang Portugis masih ada dan dipergunakan sebagai harta perkawinan yang sah oleh masyarakat di Kepulauan Babar

untuk mendapatkan artikel ini silakan download