Simbol Dalam Ondel-Ondel Betawi

You are currently viewing Simbol Dalam Ondel-Ondel Betawi

Simbol Dalam Ondel-Ondel Betawi

Simbol Dalam Ondel-Ondel Betawi

Oleh:
Ani Rostiyati
(BPNB Jabar)

Ondel-ondel
Sumber Foto: Dokumentasi BPNB Jabar

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta rakyat. Ondel-ondel berbentuk boneka besar terbuat dari anyaman bambu. Bagian wajah berupa topeng atau kedok dihiasi rambut yang buat dari ijuk. Ada dua jenis wajah dalam ondel-ondel, yaitu laki-laki dan perempuan. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih.


(dari kiri) Wajah ondel-ondel laki-laki dan perempuan
Sumber Foto: Dokumentasi BPNB Jabar

Sosok ondel-ondel diliputi oleh simbol dan makna. Simbol tidak hanya berdimensi horizontal dalam rangka mengantarai hubungan antarindividu dalam interaksi sosial, tetapi juga berdimensi vertikal berhubungan dengan hal yang transeden. Demikian pula ondel-ondel memiliki makna simbolis yang terkandung di dalamnya, antara lain :

  1. Topeng ondel-ondel laki-laki berwarna merah mengandung makna pemberani dan gagah perkasa, artinya seorang laki-laki harus pemberani dan gagah bak jawara.
  2. Topeng ondel-ondel perempuan berwarna putih mengandung makna bersih, baik dan suci, artinya seorang perempuan harus menjaga kesuciannya, bersih dari noda.
  3. Kembang kelapa yang ada di atas kepala ondel-ondel mengandung arti kekuatan. Pohon kelapa dianggap sebagai pohon yang memiliki akar kuat dan semua bisa dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, lidi, dan akarnya. Lidi untuk sapu lidi, daun kelapa muda bisa dibuat janur, batang kelapa untuk bahan kayu membuat rumah, buah kelapa untuk santan, dan akar pohon kelapa untuk kayu bakar.
  4. Sepasang ondel-ondel juga memiliki nama yakni untuk laki-laki bernama kobar dan perempuan borah. Kobar menyimbolkan seorang manusia yang harus mencari nafkah atau uang di dunia. Sedangkan borah merupakan simbol akhirat, artinya manusia harus selalu ingat kepada Tuhannya dan berperilaku baik.
  5. Wujud ondel-ondel sangat menyeramkan seperti raksasa, berambut gimbal, dan bertaring. Dimaksudkan agar roh-rah jahat tersebut takut dengan wajah raksasa yang menyeramkan sehingga tidak mengganggu manusia.
  6. Sesajen saat pembuatan ondel-ondel juga merupakan simbol untuk mendapatkan keselamatan dari Tuhan dan leluhur. Dahulu, pembuat ondel-ondel harus berpuasa dan membuat sesaji. Tujuannya adalah agar ondel-ondel yang dibuatnya berfungsi dengan baik, kuat, dan memiliki kekuatan magis untuk mengusir roh-roh jahat. Sesaji terdiri dari dupa kemenyan yang ditujukan roh leluhur, bunga tujuh rupa artinya agar kita berbau harum bak bunga, dan kopi (pahit dan manis) artinya manusia harus selalu ingat bahwa hidup ini kadang manis kadang pahit.
  7. Setelah ondel-ondel selesai dibuat, dilanjutkan dengan syukuran dan tahlilan. Perlengkapan syukuran terdiri dari nasi kuning lengkap dengan lauk pauk ikan mas yang dimasak dengan pucung (kluwak), kentang gembili, kacang panjang, dan tauge rebus. Ikan mas dalam kelengkapan tahlilan memberi makna bahwa hati kita harus seperti emas. Kacang panjang artinya agar usia kita panjang umur. Tauge merupakan simbol kesuburan dalam bentuk rejeki berlimpah serta dikaruniai tanah serta pertanian yang subur.
  8. Sebelum pertunjukan ondel-ondel terdapat upacara ngukup, yakni upacara yang ditujukan untuk para leluhur agar bisa mengusir roh-roh jahat. Perlengkapan ngukup terdiri atas beras, telur, kembang tujuh rupa, rokok lisong, kopi pahit, kopi manis, air putih, teh manis, teh tawar, kue-kue tujuh macam, kemenyan, bubur merah, bubur putih, rujak tujuh rupa, dan pedupaan yang sudah disiapkan lengkap dengan isinya. Ada makna dalam perlengkapan tersebut. Beras adalah makanan pokok manusia, artinya agar manusia tidak kekurangan beras, telur berujud bulat artinya tekad atau niat kita harus bulat, air putih sebagai sumber kehidupan, bunga artinya agar nama leluhur harum, dan kopi pahit manis artinya hidup ini ada suka ada duka. Bubur merah putih merupakan simbol bapak ibu yang artinya manusia diharapkan ingat tentang asal usulnya dari Tuhan.

Demikianlah makna simbolis yang terkandung dalam kesenian ondel-ondel. Sekarang, pertunjukan ondel-ondel memang tidak lagi menggunakan sesajen dan upacara ngukup karena ada anggapan bahwa bentuk dan pelaksanaan ritual seperti tersebut adalah tahayul.