RAGAM HIAS TENUN GEDOGAN DERMAYON

You are currently viewing RAGAM HIAS TENUN GEDOGAN DERMAYON

RAGAM HIAS TENUN GEDOGAN DERMAYON

RAGAM HIAS TENUN GEDOGAN DERMAYON

Oleh:
Ria Intani T.
(BPNB Jabar)

Tenun Gedogan
(Dok. BPNB Jabar)

Tahun 2009, ada kain tenun yang diproduksi di Dermayon alias Indramayu dengan menggunakan alat tenun gedogan. Hasil tenunan tersebut selanjutnya disebut dengan tenun gedogan. Tenun gedogan memiliki ragam hias, yakni ”sesuatu” yang ditambahkan pada kain tenun dengan maksud untuk memperindah kain tenun tersebut.
Ragam hias dapat berupa warna, tekstur, atau motif. Ragam hias pada tenun gedogan adalah ragam hias geometris yaitu berbentuk persegi dan wajik, dengan tambahan benang yang disulurkan. Selain itu, ada ragam hias berupa koncir atau jimbris yang peletakannya pada kedua bagian tepi lebar kain.


Koncir atau jimbris yang dibuat langsung pada kain
(Dok. BPNB Jabar)

Koncir atau jimbris ada yang dibuat langsung pada kain dan adapula yang ditambahkan atau ditempelkan. Koncir atau jimbris tambahan adalah helaian-helaian benang yang dilipat kemudian dijahitkan pada bagian tepi lebar kain. Manakala selendang dengan koncir atau jimbris tambahan akan dipakai maka bagian tengah lipatan benang digunting terlebih dulu. Tenun gedogan didominasi oleh warna terang atau cerah. Antara lain ada warna merah, orange, pink (merah muda), hijau, dan kuning.
Awalnya kain tenun gedogan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Utamanya sebagai alat untuk menggendong anak balita (di bawah usia lima tahun) atau menggendong cepon/wakul (tempat sayuran yang terbuat dari bambu), atau juga menggendong karung. Selain tenun gedogan sebagai selendang, adapula tenun gedogan yang digunakan untuk pengobatan. Kain tenun tersebut berukuran selendang namun berdasar warna putih dan berloreng hitam. Jenis kain seperti itu disebut sewet wewe (selendang makhluk halus berkelamin perempuan). Sewet wewe digunakan untuk mengobati bayi atau anak-anak yang sedang sakit, umumnya sakit panas.


Koncir atau jimbris yang ditempelkan pada kain
(Dok. BPNB Jabar)

Cara penggunaannya dengan menyelimutkan pada badan bayi atau anak yang sakit. Cara itu dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Konon motif loreng hitam dipercaya ditakuti oleh makhluk halus. Oleh karena itu penggunaan kain loreng dimaksudkan untuk menakut-nakuti atau mengusir makhluk halus agar jangan mengganggu bayi dan anak-anak.