Buddhiracana Tahun 1999

You are currently viewing Buddhiracana Tahun 1999

Buddhiracana Tahun 1999

  1. JIN: Tinjauan Ilmu Supranatural, oleh Drs. Yuzar Purnama dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  2. Peranan Tentara Pelajar Batalyon 400 Cirebon dalam Menghadapi Agresi Militer 1, oleh Dra. Lasmiyati dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  3. Pangeran Geusan Ulun Pendiri Kerajaan Sumedanglarang (1580 – 1608), oleh Drs. Adeng dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  4. Aksara Sunda: Apa dan Bagaimana, oleh Drs. Agus Heryana, M.Hum dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  5. Babad Sumedang sebagai Karya Sastra Sejarah, oleh Drs. Nandang Rusnandar M.Si. dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  6. Balai Besar Djawatan Kereta Api Bandung: Studi Sejarah Perjuangan Mempertahankan Balai Besar DKA Bandung 1945 – 1950, oleh Drs. Herry Wiryono dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  7. Dinamika dan Filsafat Wayang, oleh Drs. Toto Sucipto dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  8. Kembali ke Keluarga, oleh Dra. S. Dloyana K. dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  9. Kiai Tapa: Pemimpin Perlawanan Rakyat Banten terhadap VOC Belanda, oleh Dra. Euis Thresnawaty dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  10. Cerita Rakyat Si Kabayan: Simbolisme dalam Tradisi Lisan, oleh Dra. Ani Rostiyati dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  11. Progresifkah atau Regresifkah? Kasus Pergeseran Nilai Budaya pada Komplek Perumahan Dikbud di Kelurahan Cijagra Bandung, oleh Drs. Yudi Putu Satriadi dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  12. Mengkaji Ulang Teori Masuknya Islam ke Indonesia, oleh Drs. Heru Erwantoro dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  13. Perkawinan Adat Sunda, oleh Drs. Tjetjep Rosmana dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  14. Masyarakat Pendaurulang Sampai di Cigondewah, oleh Dra. Enden Irma R. dalam Buddhiracana No. 8 Edisi Mei Tahun 1999
  15. Imperialisme dan Kolonialisme Belanda Mengakibatkan Penderitaan Rakyat Tatar Sunda, oleh Drs. Adeng dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  16. Memformat Kembali Konsep Persatuan dan Persatuan Republik Indonesia: Kontribusi Ilmu Sejarah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, oleh Drs. Heru Erwantoro dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  17. Memahami Keanekaragaman Budaya untuk Kesatuan-Persatuan Bangsa, oleh DR. Anhar G. dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  18. Konsep Nilai Persatuan dan Kesatuan dalam Ungkapan Tradisional Masyarakat Sunda, oleh Drs. Tjetjep Rosmana dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  19. Persepsi Masyarakat Pantai Parangtritis Jogjakarta terhadap Mitos Kanjeng Ratu Kidul, oleh Drs. Nandang Rusnandar M.Si. dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  20. Pembinaan Karakter Anak Didik melalui Sapta Watek, oleh Drs. Agus Heryana, M.Hum dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  21. Negara Kesatuan Republik Indonesia Digoncang Perpecahan, oleh Dra. Lasmiyati dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  22. Upaya Mempertahankan Negara Kesatuan RI (Studi Kasus Perjuangan Divisi Siliwangi Menumpas Pemberontakan PKI Mus di Madiun Tahun 1948), oleh Drs. Herry Wiryono dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  23. Tasikmalaya: Alternatif Tujuan Wisata di Jawa Barat, oleh Drs. Aam Masduki dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  24. Da’wah Walisanga, oleh Drs. Endang Nurhuda dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999
  25. Bingkai Kerukunan yang Terusik (Studi tentang Peristiwa dan Amuk Massa di Beberapa Daerah Jawa Barat, oleh Dra. S. Dloyana K. dalam Buddhiracana No. 9 Edisi September Tahun 1999