Situs Mejan Tinggi secara geografis terletak di Jorong Talago Gunung, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat. Secara astronomis berada di koordinat 00 ° 31 ¢ 00.8 ² Lintang Selatan dan 100 ° 37 ¢ 27.8 ² Bujur timur. Lokasi situs ini berada di daerah pedalaman di perbukitan, sekitar 10 km dari kota Batusangkar. Situs ini terhampar di area seluas 40 x 80 m, pada ketinggian 565 mdpl di atas puncak bukit yang oleh penduduk setempat dinamakan mejan tinggi. Disekeliling lokasi situs juga dikelilingi oleh pebukitan lainnya yang berketinggian 400 hingga 590 mdpl. Bukit tersebut diantaranya adalah bukit Kandang Jano, Bukit Palano, Bukit Kayu Turah, Bukit panjang, bukit tujuh dan bukit Bariang. Bukit-bukit tersebut sudah diolah menjadi lahan pertanian oleh penduduk setempat. Sedangkan di kaki perbukitan terdapat sawah-sawah musiman yang jika pada musim kemarau banyak sawah yang tidak bisa ditanami. Diinventarisasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar dengan nomor 27/BCB-TB/A/12/2007.

Nisan-nisan yang terdapat di situs Mejan Tinggi merupakan nisan tunggal atau tidak berpasangan seperti halnya nisan Islam yang memiliki Penanda bagian kepala dan kaki. Secara sekilas akan sulit untuk menentukan apakah nisan-nisan tersebut sebenarnya dapat dikatakan sebagi nisan atau bukan. Data pendukung yang dapat membuktikan bahwa nisan tersebut merupakan nisan Islam adalah arah hadapnya yang mengarah ke selatan seperti nisan-nisan kuno Islam yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar lainnya.

nisan-nisan Situs Mejan Tinggi Talago Gunung

nisan-nisan Situs Mejan Tinggi Talago Gunung

Jumlah nisan yang ditemukan berjumlah 186 buah, semuanya polos tanpa ada ukiran ataupun tulisan, terkecuali satu nisan yang mengalami pengerjaan pengukiran. Dari bentuk nisan diketahui nisan-nisan ini dikerjakan dengan teknik pahatan yang mempunyai kesulitan tinggi. Nisan-nisan di situs Mejan Tinggi terdiri dari beberapa bentuk dan tipe. Secara garis besar diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yakni pipih, tonggak persegi dan bulat. Tipe nisan yang dominan adalah tipe hulu keris, kemudian diikuti oleh tipe empat persegi dan nisan tipe lain seperti nisan tipe segi tiga, bulat panjang, dan tonggak persegi. Bentuk nisan yang terdapat di Situs Mejan Tinggi sebagian besar pada ujung kepala nisan melengkung ke arah selatan.

Bentuk nisan yang terdapat di Situs Mejan Tinggi memiliki kemiripan dengan nisan kuno di Kabupaten Tanah Datar dan yang terdapat di situs megalitik Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatera Barat. Beberapa tipe nisan, terutama tipe hulu keris memiliki kemiripan dengan nisan tipe tanduk di situs-situs megalitik Limapuluh Kota. Hal ini menunjukkan adanya kesinambungan tradisi penguburan yang terdapat di Sumatera Barat, dimulai dari penguburan di situs megalitik Limapuluh Kota, kemudian di Kabutaen Tanah Datar hingga pada situs mejan tinggi yang terletak di daerah pedalaman perbukitan.

perbandingan nisan Limapuluh Kota (kiri) dengan nisan Mejan tinggi

perbandingan nisan Limapuluh Kota (kiri) dengan nisan Mejan tinggi

Di pedalaman Sumatera Barat telah berkembang dua tradisi yang berbeda sebelum Islam masuk: tradisi Budha yang berpusat di sekitar istana kerajaan Pagaruyung dan tradisi megalitik yang dilakukan oleh masyarakat nagari di sekitarnya. Sehingga setelah Islam masuk pada kisaran abad 14, terjadilah kontak budaya satu sama lain dengan tradisi tersebut.

Dalam berlangsungnya kontak budaya terdapat kebiasaan yang sulit untuk digantikan atau membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berubah terhadap kebudayaan yang baru. Inilah yang disebut sebgai keberlanjutan unsur-unsur tradisi pra-Islam ke Islam di Sumatera Barat.

Keberlanjutan bentuk muncul dari adanya transformasi bentuk menhir yang terdapat di situs megalitik Limapuluh Kota ke bentuk nisan situs makam kuno Islam di Kabupaten Tanah Datar. Selain dari bentuk nisan dari segi keletakan situs juga sama-sama berada di daerah ketinggian yaitu di perbukitan. Barulah kemudian menyebar ke wilayah kerajaan Pagaruyung yang penyebaran situs makamnya tidak lagi diketinggian, namun mengikuti aliran sungai. Hingga saat ini tradisi pembuatan nisan tersebut juga masih berlanjut di beberapa nagari di Kabupaten Tanah Datar.

Sumber:

Herwandi, 1994. Nisan-nisan di Situs Mejan Tinggi, Desa Talago Gunung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat: Kajian Tentang Keberlanjutan Budaya Tradisi Megalitik ke Budaya Islam. Depok: Tesis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.