Engku Lareh merupakan tokoh masyarakat dan salah satu cendikiawan Muslim di Nagari Lubuk Basung. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga/ keturunan Engku Lareh, bangunan rumah adat ini dibangun pada  tanggal 23-12 tahun 1932 . Bangunan ini merupakan rumah adat yang diwariskan secara turun-temurun dan sekarang ditempati oleh keluarga Ny. Fatimah ( ± 60 th) bersama anak cucunya. Ny. Fatimah ini merupakan generasi keenam yang menempati rumah gadang tersebut.

Bangunan rumah gadang ini mempunyai atap gonjong 4 dan sebuah atap gonjong pada bagian teras depan sebagai pintu masuk, namun sekarang telah diganti dengan atap seng dan berbentuk limas. Pada dinding depan diberi hiasan ukiran terawangan yang juga berfungsi sebagai ventilasi. Secara keseluruhan bangunan rumah ini berukuran 19,6 x 8,8 meter, terbagi dalam 3 buah kamar dan  sebuah dapur di bagian belakang yang merupakan bangunan tambahan. Ruangan tengah merupakan ruang tamu, sedangkan kamar-kamar tidur diletakkan di bagian  samping kiri-kanan dan sisi bagian belakang.

Pada masing-masing pintu kamar pada bagian atasnya dihiasi dengan gambar matahari dari bahan kayu. Tiang utama penyangga bangunan ini berjumlah 8 buah, berbentuk segi delapan polos, kecuali pada bagian tengahnya yang diberi hiasan ukir-ukiran  pada kedelapan sisinya.

Secara arsitektural bangunan ini masih nampak seperti aslinya namun pada bagian tertentu bangunan telah direnovasi seperti lantai sudah di keramik, dinding terbuat dari beton dan atap dari bahan seng.