Publikasi Cagar Budaya memang membutuhkan cara yang berbeda, karena cagar budaya merupakan benda purbakala yang memiliki nilai, tak hanya itu cagar budaya terkadang memiliki ciri yang sudah tua, lapuk dan tidak menarik karena hanya berupa benda mati.

Seiring perkembangan zaman, tentunya akan semakin sulit untuk mempublikasikan cagar budaya ini, kendati demikian sesungguhnya cagar budaya dapat berkembang seiring dengan perkembangan zaman pula. Cagar budaya, dengan semakin modernnya zaman tentunya cagar budaya akan semakin terbatas dan nilai sejarah ataupun arkeologis yang dikandungnya akan semakin tinggi pula, karena tidak dapat diperbaharui layaknya benda-benda yang dibuat pada zaman sekarang.

Untuk itu, melalui Pokja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Sumatera Barat mencoba melakukan inovasi baru yang bersifat kekinian dan dengan dilandasi oleh media teknologi. Staff BPCB Sumbar,Azwar Sutihat, SS selaku pengampu kegiatan ini menyampaikan ketertarikan terhadap adanya pembaharuan terhadap publikasi cagar budaya (Jumat, 1 Maret 2019).

Hal ini dierlukan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan daya tarik masyarakat milenial, khususnya generasi muda terhadap cagar budaya. Salah satu metode yang dipilih adalah pembuatan hologram cagar budaya. Hologram ini merupakan suatu teknologi pencahayaan yang dapat membentuk tampilan 3d visual ataupun perpaduan cahaya. Dengan adanya teknologi Hologram ini, tentunya juga mempermudah dalam mempublikasikan  cagar budaya tanpa perlu membawa koleksi benda kepurbakalaan yang berharga.