ANJAT, TAS PUNGGUNG SUKU DAYAK

0
23393

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia menyimpan berbagai macam kerajinan tradisional yang unik dan memiliki nilai seni tinggi. Beragam seni dan budaya inilah yang membuat kerajinan tangan asli Indonesia banyak digemari penduduk Indonesia sendiri maupun dari mancanegara. Salah satu kerajinan tangan asli Indonesia berbahan dasar rotan. karena bentuknya yang luwes dan mudah untuk dijadikan berbagai macam kerajinan tangan.

Anjat, tas punggung yang terbuat dari rotan yang dibelah-belah ini merupakan hasil kerajinan anyam Suku Dayak Kenyah Bakung di Kalimantan Timur. Berbentuk seperti tabung, Anjat memiliki tinggi sekitar 70 cm dengan garis lingkaran sekitar 50 cm. Selain dipakai untuk membawa barang-barang ketika berpergian, bagi kaum pria suku Dayak, Anjat dijadikan sebagai wadah untuk perbekalan saat berburu ke hutan. Sementara itu, para wanita menggunakan anjat untuk menyimpan baju atau makanan bila pergi berkebun.

pengrajin AnjatGambar2 – pengrajin Anjat

Proses pembuatan Anjat tidak mudah, pertama-tama rotan harus dibelah dan dihaluskan kemudian dirangkai menjadi bentuk Anjat. Setelah itu dimulailah proses penganyaman Anjat yang dilakukan berputar dari kiri ke kanan. Dilanjutkan dengan memberi lapisan penutup dari kain, lalu diperindah dengan hiasan manik-manik yang dirangkai menjadi berbagai macam motif.

Meskipun Anjat telah berkembang menjadi barang cinderamata yang sangat indah dan bernilai ekonomi tinggi, kerajinan khas suku Dayak Kenyah Bakung ini sudah terbilang langka. Anjat yang sangat berguna dan unik karena nilai histori dan budayanya ini, keberadaannya mulai terpinggirkan. Kerajinan asli Indonesia ini sudah mulai tergeser dengan berbagai macam produk tas modern yang realitanya mudah didapatkan dibandingkan Anjat.

Anjat sebagai tas punggung
doel
Gambar3 – Anjat sebagai tas punggung

Faktor kelangkaan bahan baku pun menjadi alasan berkurangnya produk Anjat. Dikarenakan minimnya rotan yang dipakai untuk Anjat dan jauhnya kawasan berhutan yang menyebabkan makin sulitnya mendapatkan bahan baku Anjat. Selain itu, rasa bangga dengan produk kerajinan tradisional sudah mulai terdegradasi. Hanya beberapa masyarakat yang masih mengoleksi Anjat sebagai salah satu identitas sebagai orang Dayak.

sumber : https://www.craftincraft.com/article/anjat-mahakarya-suku-dayak-yang-kian-langka