You are currently viewing Estrak Buah Lerak untuk Konservasi Batu
Presentasi Mahasiswa Universitas Indonesia mengetai Estrak Buah Lerak

Estrak Buah Lerak untuk Konservasi Batu

Selasa (06/02/2024), Pelaksanaan fungsi pelayanan dalam pemagangan Mahasiswa, Museum dan Cagar Budaya Unit Warisan Dunia Borobudur melaksanakan evaluasi pemagangan. Evaluasi dilakukan kepada Mahasiswa Universitas Indonesia yang mempelajari Ekstra Buah Lerak yang telah 1 bulan melaksanakan pemagangan.

Mengambil judul Surfaktan Alami Ekstrak Buah Lerak sebagai Agen Pengemulsi Minyak Atsiri untuk Konservasi Cagar Budaya Berbahan Batuan dipaparkan oleh Vannes sebagai hasil magang sejak Januari hingga Februari 2024 di laboratorium konservasi.

Dari hasil percobaan ekstrak buah lerak (EBL) positif mengandung saponin, yang dapat menggantikan surfaktan Tween 80 sebagai agen pengemulsi minyak atsiri dan air. Ebl dan  Tween 80 menunjukkan sifat ketidakstabilan sebagai pengemulsi sehingga mengharuskan pengocokan sebelum diaplikasikan ke lumut.

Presentasi Mahasiswa Universitas Indonesia di Ruang Sidang 1 Museum dan Cagar Budaya Unit Warisan Dunia Borobudur
Pemaparan Pemagangan mengenai Ekstra Buah Lerak

Dia menyarankan untuk melakukan pengujian lebih lanjut seperti pengaplikasian pada kondisi cuaca cerah, terkena sinar matahari, ketebalan lumut yang sama, dan mengidentifikasi perubahan warna pada batuan secara kuantitatif. Selain itu perlu dilakukan pencarian metode pengekstrakan yang lebih efektif dan efisien dibandingkan metode maserasi yang membutuhkan banyak pelarut dan waktu yang panjang.

Selama kegiatan magang mahasiswa akan didampingi oleh pendamping staff dari Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur yang sesuai dengan bidang keilmuan pemagang. Bertugas untuk mendampingi peserta magang dan memberikan saran maupun rekomendasi apabila diperlukan.

Setelah program pemagangan/penelitian selesai, mereka diwajibkan untuk mempresentasikan hasil pemagangan/penelitian yang sudah dilaksanakan sehingga bisa diberikan masukan agar hasil pemagangan/penelitian lebih optimal.